Permintaan Maaf Erni Tak Menjawab, Justru Picu Sindiran: Kenapa Baru Hari Ini Muncul Mintak Maaf
Permintaan maaf Erni Sitorus terlambat dan dianggap tak menjawab aspirasi, justru picu sindiran massa aksi.
POLITIKUS.id - Ketua DPRD Sumatera Utara, Erni Sitorus, akhirnya turun menemui massa aksi setelah desakan publik tak terbendung. Ia meminta maaf dan berjanji akan berbenah. Namun, langkah itu bukannya meredakan ketegangan, justru menuai sorakan kecewa. Seorang perwakilan aksi yang enggan disebutkan namanya menilai permintaan maaf Erni datang terlambat. “Setelah kejadian kebrutalan aparat pada 26 dan 27 Agustus, kenapa baru hari ini muncul hanya untuk minta maaf?” sindirnya lantang. Ia lalu menambahkan, “Janji berbenah, emang Erni ini tahu apa yang mau dibenahi? Tahu apa yang salah di sini? Jangan hanya minta maaf saja.” Sorakan dan kritik yang mengiringi pertemuan itu memperlihatkan jurang lebar antara DPRD Sumut dengan rakyat yang mereka wakili. Kehadiran Erni, yang semula dimaksudkan untuk meredakan amarah, justru menambah bukti bahwa dewan baru bergerak setelah tekanan publik kian menguat. Bagi massa aksi, kelemahan pimpinan dewan dalam mengawasi aparat dan pemerintah menjadi akar dari sikap represif yang terjadi. Permintaan maaf dianggap tak cukup, apalagi bila hanya menjadi ritual politik tanpa tindak lanjut. Dapatkan info terkini, analisis mendalam, dan diskusi menarik tentang dinamika politik dan sosial. Jangan lewatkan update penting dan ikuti perbincangan yang memengaruhi kita semua. Pantau terus akun kami untuk tetap terhubung.
TAG:
Related Articles
DPRD Sumut: Janji di Medan, Rapat di Kabupaten Karo
Perubahan Anggaran Dibahas, Kursi Kosong Mewarnai Paripurna DPRD Sumut
Etika dan Konsistensi Partai: Perbandingan Sikap Kader Pusat dan Daerah di Gerindra